Minggu

Kebiasaan Seks Lewat 'Jalan Belakang', Benarkah Merusak Otot Dubur?





Secara medis, seks anal tidak banyak dianjurkan pakar karena cenderung memicu kerugian seperti cedera seks yang lebih buruk atau bahkan penularan penyakit seksual.

Namun ada sejumlah pasangan yang menggemari aktivitas seksual yang satu ini, hingga tidak melakukannya satu-dua kali tetapi sering, bahkan seperti ketagihan. Lantas apakah ini aman?

Salah satu pertanyaan yang kerap dilontarkan oleh pelaku seks anal atau mereka yang penasaran adalah apakah benar posisi seks ini akan merusak lubang anus (dubur)?

Terapis seks, Ian Kerner, PhD mengaku tak pernah mendengar ada kasus di mana rektum (bagian usus besar yang paling ujung dan berada persis sebelum anus) melar akibat terlalu banyak melakukan seks anal.

"Akan tetapi hal sebaliknya bisa terjadi pada otot sfingter," ungkap Kerner seperti dikutip dari Women's Health, Rabu (6/1/2015).

Apa itu otot sfinger? Ini adalah sekumpulan serabut otot berbentuk melingkar yang bekerja untuk menutup serta membuka jalur keluarnya kotoran dari dalam tubuh. "Otot-otot ini diciptakan untuk mengencang dan menahan keluarnya feses sampai benar-benar siap dilepaskan. Bila sering dipakai seks anal, otot ini lama-lama akan melemah," jelasnya.

Kendati demikian, ia tidak pernah mendengar atau menemukan keluhan semacam ini dari pasien-pasiennya. Tetapi Kerner juga mengingatkan, posisi seks yang terasa keliru ketika digunakan bisa jadi penanda bahwa itu bukanlah posisi seks yang aman. "Apalagi jika Anda menemukan adanya iritasi, lebih baik berhenti saja," sarannya.
Pengamat kesehatan seksual dari Universitas Tarumanegara, dr Andri Wanananda, MS mengingatkan rongga anus (dubur) tidak memiliki sel-sel kelenjar seperti halnya pada rongga vagina yang bisa lubrikasi (pelendiran) sehingga amat rawan terjadi iritasi, peradangan dan luka pada dinding dubur.

Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, KGEH, MMB dari dari Divisi Gastroenterologi, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM menambahkan, keringnya anus bisa memicu perlukaan pada saat seks anal dilakukan.
 "Anus itu kan tempat keluarnya kotoran. Jika ada luka tentu akan lebih susah sembuh," jelasnya.

Ditambahkan dr Ari, pada wanita kerugian akibat seks anal akan terasa lebih berat sebab kerusakan bisa terjadi pada kemaluan maupun duburnya, apalagi jika hubungan intim dilakukan dengan memaksa. "Namun begitu pada usia muda umumnya dampaknya lebih berat. Karena usia muda lebih lemah, lebih mudah mengalami kerusakan," pungkasnya.

Penelitian lain juga menyebut seks anal memicu risiko terbesar penularan HIV

Subscribe to this Blog via Email :
gsggjsgs


knaksnkns

Artikel Menarik Lainnya: